Pertimbangan lainnya juga adalah bahwa terpisahnya sedulur papat tersebut dapat menjadi faktor yang akan mempersulit proses kematian seseorang, menjadi faktor penghambat lepasnya roh manusia dari tubuh, jika sedulur yang terpisah tersebut ternyata disandera oleh mahluk halus lain (penghambat kematian), sehingga mereka tidak bisa dengan segera melepaskan dirinya untuk menyatu dengan sedulur papat lainnya yang sudah bersama orangnya. Ini juga menjadi salah satu faktor penting perlunya dilakukan upaya mengembalikan sedulur papat yang terpisah tersebut ketika orangnya masih hidup, jangan sampai orangnya mengalami siksaan menjelang ajalnya hanya karena masih terpisahnya sedulur papatnya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Sudah umum bila anak-anak kerap menangis rewel atau sakit demam / panas. Bila sakitnya dimulai (atau puncak sakitnya) pada hari Selasa atau malam Selasa, atau pada hari weton kelahirannya, bisa jadi sakitnya bukanlah sakit biasa. Mungkin saja sakitnya itu disebabkan oleh adanya gangguan gaib atau sebab lain yang berhubungan dengan gaib. Walaupun belum jelas jenis gaib yang menjadi penyebabnya, tapi petunjuk sakitnya itu bisa menjadi bahan untuk kita berwaspada.
Jika ternyata sakitnya itu disebabkan oleh sukmanya yang sedang lemah, bisa dicoba mengobatinya dengan sarana kembang kantil atau kenanga atau melati (yang merupakan unsur dari kembang telon). Caranya adalah dengan mendekatkan bunga tersebut ke hidung si anak (baik ketika sedang sadar maupun ketika sedang tidur), sehingga si anak bisa mencium bau harum bunga tersebut.
Kondisi seseorang atau anak kecil yang mudah sakit-sakitan, mungkin juga sakitnya itu tidak berasal dari lemahnya kondisi tubuhnya atau anaknya sedang diganggu mahluk halus, tetapi adalah karena roh sedulur papatnya yang terpisah sedang mengalami diganggu / disiksa oleh sesosok mahluk halus.
Penulis beberapa kali mendapati seseorang yang kondisi tubuhnya mudah sakit-sakitan yang ternyata asalnya adalah dari kondisi sukmanya yang terganggu. Ke 2 sukma sedulur-nya yang terpisah ternyata disandera dan disakiti oleh sejenis mahluk jin. Setiap siksaan itu terjadi, maka orang tersebut akan jatuh sakit atau merasakan tubuhnya sakit-sakit. Setelah ke 2 sukma tersebut berhasil dibebaskan, berhasil ditarik dan disatukan ke dalam tubuhnya, kondisinya berangsur-angsur membaik. Jauh lebih baik daripada sebelumnya.
Secara umum kondisi sukma manusia adalah lemah, bahkan masih lebih lemah dibandingkan mahluk halus kuntilanak yang di alam gaib termasuk jenis halus yang paling lemah, sehingga sekuat apapun fisiknya, orang akan mudah untuk dipengaruhi atau diserang secara gaib, juga gampang mengalami kesambet. Sukmanya akan kuat jika orang itu menjalankan laku yang efeknya memperkuat sukma.
Kondisi sukma yang lemah pada anak-anak akan menyebabkannya sering sakit panas, terutama pada hari Selasa atau malam Selasa dan pada hari weton kelahirannya. Di Jawa, pada masyarakat yang masih memahami kejawen, kondisi di atas sudah dimengerti bahwa sakit anak itu bukanlah sakit biasa, bisa jadi sakitnya adalah karena sukmanya yang lemah atau sakitnya adalah karena ada gangguan mahluk halus.
Kondisi sukma yang lemah pada orang dewasa biasanya tidak menyebabkannya sering sakit panas. Tetapi jika orang dewasa sering merasakan badannya demam meriang atau tubuhnya sakit-sakit, apalagi sering terjadi pada hari weton kelahirannya, jika sakitnya adalah karena unsur kegaiban, kemungkinan besar penyebabnya adalah kondisi sedulur papatnya yang disandera dan sedang disakiti oleh mahluk halus lain. Jika ini yang terjadi maka harus diupayakan pembersihan gaib untuk membebaskan roh sedulur papatnya tersebut dan menyatukannya kembali kepada dirinya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Jika semua kejadian-kejadian buruk dan gangguan fisik dan psikologis di atas berasal dari kondisi sedulur papat terpisah yang terganggu, kejadian-kejadian itu bisa dihilangkan, setidaknya diminimalisir, dengan cara kita memanggil pulang sedulur papat yang terpisah itu dan menyatukannya dengan pancernya.
Manfaat dasar Sedulur Papat Kalimo Pancer
Dalam kehidupan sehari-hari roh manusia ada di dalam tubuh biologisnya. Roh itu menentukan ada tidaknya energi kehidupan di dalam tubuh manusia. Roh itu yang menentukan berfungsinya bagian-bagian tubuh manusia, organ-organ dan saraf dan otak / pikiran manusia, menghidupkan saraf-saraf motorik sehingga manusia bisa berjalan, dsb. Roh menjadi penunjang kehidupan manusia. Roh Pancer hadir secara biologis manusia. Berpikir dan berperasaan, berlogika, merencanakan kehidupan, merasa lapar, merasa sakit, ingin kaya, ingin hidup mulia, dsb. Semuanya itu adalah aktivitas biologis manusia.
Dalam hal ini Roh Pancer manusia hadir dan bertindak sebagai mahluk biologis. Pancer hadir di dalam kesadaran, perasaan dan pikiran kita. Roh Pancer hadir di dalam kesadaran, hati dan pikiran, sehingga yang dominan berperan dalam sehari-harinya kehidupan manusia adalah Roh Pancer.
Untuk penyebutan unsur kelima pancer ada bermacam-macam penafsiran : Ada yang mengatakan Nur Muhammad, ada yang mengartikan sebagai ‘guru sejati’. Ada yang menyebut ‘roso jati sejatining roso’ (rasa sejati, sejatinya rasa). Intinya saudara pancer yang kelima itu adalah unsur ‘super ego’ yang menjadi sumber nilai bagi manusia. Ada yang menyebutkan sebagai “bashiroh” yaitu mata hati yang bersumber dari kesejatian ‘min Ruhi’ yang dianugerahkan oleh ilahi. Pancer atau Pusat juga dimaknai sebagai “Ruh” yang ada dalam diri manusia, yang akan mengendalikan kesadaran seseorang agar tetap “eling lan waspodo” (ingat dan waspada). Ingat pada Sang Pencipta dan menjadi insan yang bijaksana.
Roh Sedulur Papat keberadaannya bersifat mendampingi Pancer dan membantunya menginspirasi kebijaksanaan dan memberikan peringatan-peringatan (dalam bentuk ide dan ilham, bisikan hati / nurani dan mimpi). Roh Pancer hadir di dalam kesadaran dan berpikir manusia, tetapi roh sedulur papat tidak menentukan jalan berpikir manusia. Roh sedulur papat tidak menyatu dengan pikiran manusia, tetapi hanya bersifat membantu menginspirasi kebijaksanaan dan memberikan peringatan-peringatan dalam bentuk rasa dan firasat, bisikan dan penglihatan-penglihatan gaib dan ide-ide dan ilham yang mengalir di dalam pikiran manusia, dan mimpi.
Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita sok berlogika, atau tidak peduli situasi, mengesampingkan bisikan hati dan kebijaksanaan, atau lebih mengutamakan dogma dan doktrin, pemikiran sendiri, pendapat sendiri dan ke-Aku-an. Itulah sebabnya kita tidak akrab dengan rasa dan firasat. Tetapi bila kita mau peka dan memperhatikan rasa dan firasat, ide-ide dan ilham, maka kita akan memiliki naluri dan insting yang tajam. Dengan cara demikian kita sudah mengakrabkan diri dengan para Sedulur Papat dan sudah memperhatikan komunikasi yang mereka lakukan.
Seseorang yang dalam hidupnya dominan mengutamakan sikap berpikirnya atau sok berlogika, menonjolkan kepandaiannya, mengutamakan pendapat sendiri dan ke-Aku-an atau dogma / doktrin, atau tidak peduli situasi, dan mengesampingkan bisikan hati dan kebijaksanaan, maka ia lebih mengutamakan aspek biologisnya, aspek manusia keduniawiannya, sehingga tidak peka terhadap sesuatu yang bersifat roh, tidak peka rasa dan firasat. Tetapi seseorang yang selalu peka batin, memperhatikan rasa dan firasat, ia akan tajam nalurinya, dan mungkin juga mengerti tentang kegaiban alam, karena ia kental berhubungan dengan rohnya.